Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Manusia Hidup Abadi Ternyata Menguntungkan ?

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Headline


London – Menua dan mati merupakan hal yang tak diinginkan orang. Namun, secara paradoks, menua membantu manusia 'berevolusi' untuk bertahan hidup. Bagaimana jika hidup abadi?
Berkat simulasi komputer pada dua populasi 'bersaing,' ahli biologi evolusioner Andre Martins dari University if Sao Paolo, Brazil, 'membuktikan,' di beberapa kondisi, mati dan menua bisa menguntungkan untuk kepentingan keseluruhan spesies, bukan individu seperti dikutip Dailymail.
Immortality is a staple of sci-fi films such as Highlander - but the reality could actually put the human race at the a disadvantage. Unless, of course, 'there can be only one'

Menurut penulis How to Live Forever Bryan Appleyard, "Pola pikir saat ini, kematian tak berevolusi. Evolusi hanya terkait reproduksi". Namun, simulasi Martin yang menggunakan titik dalam 'lanskap' kotak untuk mensimulasi dua peradaban 'saingan,' satu tak abadi dan satu abadi membuktikan, menua terbukti menguntungkan.
"Spesies yang menua bisa mendorong pesaing abadi menjadi punah," ungkapnya. Jika manusia bisa abadi, manusia pada akhirnya akan musnah oleh spesies pesaing yang memiliki 'manfaat' menua dan mati. "Tampak jelas manfaatnya, spesies yang menua mampu beradaptasi lebih cepat dan adaptasibilitas ini mengkompensasi efek kematian," paparnya.
Andre Martin's simulations 'pitted' two populations - one red, one blue - against one another, simulating their lives as they battled to 'control' an environment. Under some circumstances, it can be an 'advantage' for a species to 'prune' itself by dying

Hal tersebut menjelaskan paradoks alasan manusia menua dan menggambarkan bagaimana manusia masih tak memahami semua konsekuensi perubahan dan kesempatan acak dalam sistem serumit dunia alami. Pada manusia sendiri, faktor perubahan teknis dan belajar sangat menentukan dibanding faktor mutasi dan kebugaran.


The 'immortal' jellyfish, Turritopsis Nutricula, can 'return' itself to youth and in theory live forever. But immortality may actually be a genetic disadvantage





sumber :http://teknologi.inilah.com/read/detail/1780136/manusia-hidup-abadi-menguntungkan
 

noreply@blogger.com (admin) 01 Oct, 2011


--
Source: http://jelajahunik.blogspot.com/2011/10/manusia-hidup-abadi-ternyata.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar:

Posting Komentar